Ternyata Pilot Tidak Takut Sama Turbulensi

pesawat superjumbo emirates
Pilot tidak takut dengan turbulensi, mereka cuma takut sama updraft.

Seringkali teman-teman Aku pada tanya, apakah naik pesawat  itu enak?.

Aku menjawab, ya! enak, nyaman, dan cepat tiba di tujuan pula, daripada naik kapal laut. 

Cuma kalau naik pesawat itu, lebih banyak deg-degan-nya saat terjadi turbulensi (olahraga jantung). :D

Aku memang sudah sering naik pesawat terbang, tapi ada beberapa hal yang paling menakutkan bagi saya, itu ketika sudah berada didalam pesawat, yakni lepas landas, mendarat, dan turbulensi.

Rata-rata kecelakaan pesawat memang disebabkan oleh faktor cuaca dan kegagalan mesin, tapi jarang sekali pesawat mengalami kecelakaan selama terbang akibat dihantam turbulensi.

Tapi itu dapat melukai penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman, dan jika turbulensi sangat kuat sekali.

Jadi, jangan pernah mengabaikan perintah yang diberikan oleh kru pesawat untuk mengenakan sabuk pengaman sampai ada perintah selanjutnya untuk melepas sabuk pengaman.

Ternyata turbulensi bagi pilot adalah hal yang lumrah buat mereka, karena mereka percaya bahwa semua pesawat, sudah dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi turbulensi, tapi tetap saja itu bikin semua penumpang olahraga jantung.

Aku sering mengalami olahraga jantung, karena bagaimanapun juga itu tetap sangat menakutkan sekali dan saya sering berdoa semoga pesawat tidak patah dua atau sayap lepas serta mesin tidak mati. :D

Turbulensi terjadi karena massa udara yang bergerak dengan kecepatan tertentu, bertemu dengan massa udara dengan kecepatan berbeda. 

Turbulensi memang tidak nyaman, tapi juga tidak berbahaya, tapi bila terjadi goncangan hebat, maka semua yang ada dalam pesawat akan terlempar berantakan.

Apakah turbulensi bisa menjatuhkan pesawat?


Menurut pilot Patrick Smith, level turbulensi yang bisa merusak pesawat adalah sangat kecil kemungkinannya.

Ketika pesawat mengalami goncangan karena turbulensi, pilot memandangnya lebih sebagai masalah ketidaknyamanan, bukan soal keselamatan.

Jadi, perhatian utama para kru pesawat saat turbulensi terjadi adalah soal kenyamanan penumpang. 

Itu sebabnya pesawat mungkin akan diperlambat atau diakselerasi untuk memperkecil dampak turbulensi. 

Setelah melalui turbulensi, pesawat akan diinspeksi apakah semua fungsinya tetap normal. Kata pilot Patrick Smith.

Bukan Turbulensi yang ditakutkan para pilot, tapi updraft


Bagi pilot, ternyata updraft yang paling ditakutkan oleh mereka daripada turbulensi. Updraft merupakan kondisi saat arah angin bergerak dari bawah ke atas.

Pesawat yang terbang menembus updraft, yang tidak terlihat dalam radar saat malam hari, akan seperti menabrak sesuatu dengan kecepatan 800 km per jam.

Semua yang ada dalam pesawat akan terlempar berantakan. 

Tidak sama dengan turbulensi, yang hanya akan membuat penumpang melompat atau terguncang cuma sebentar, ungkap John Nance, analis keamanan penerbangan dan mantan kapten pesawat di Seattle.

Banyak pilot bingung mengapa banyak orang yang takut akan turbulensi, karena hal tersebut tidak mungkin menyebabkan kecelakaan.

"Kami menghindari turbulensi bukan karena kami takut jatuh, tapi karena itu sangat mengganggu," ujar Patrick Smith, pilot dan penulis Cockpit Confidential.

Bahaya Turbulensi Bagi Penumpang Yang Tidak Memakai Sabuk Pengaman


Kasus penumpang mengalami luka, memar dan patah tulang akibat insiden turbulensi, yakni mendadak atau tidak terdeteksi oleh radar pernah di alami penumpang pesawat Etihad Airways EY474.

Pesawat itu diketahui mengalami turbulensi tanpa terdeteksi yang cukup parah saat menjelang landing atau mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang melukai belasan jamaah umrah asal Indonesia.

Akibat insiden turbulensi tersebut setidaknya 31 penumpang terluka, patah tulang. Kejadian itu mengguncang pesawat selama 45 menit sebelum landing.

Clear Air Turbulence (CAT)


Ini adalah salah satu jenis turbulensi yang sama sekali tidak terdeteksi oleh radar cuaca, jenis turbulensi ini disebut dengan clear air turbulence (CAT), turbulensi yang terjadi dalam kondisi cerah. Secara visual, pilot tidak bisa mengidentifikasinya.

Clear air turbulence (CAT) kerap terjadi di wilayah Tropopause, ruang udara antara Troposhere dan Stratosphere, yaitu ketinggian antara 23.000 - 39.000 kaki (7.000-12.000 meter) di atas permukaan laut.

Jadi, bagi Anda yang menumpang pesawat terbang untuk tidak mengabaikan keselamatan selama terbang, dengan mengenakan sabuk pengaman karena turbulensi bisa terjadi secara mendadak sebelum ada peringatan dari pilot.


Comments