Ilmuwan: Daging Merah dan Olahan Penyebab Kanker

daging merah
WHO mengukuhkan daging yang diolah masuk dalam daftar makanan karsinogen, dan Anda yang doyan mengonsumsi daging merah yang diolah segera dibatasi.

Ilmuwan mengimbau bagi pecinta daging olahan, seperti sate kambing, sate ayam, rendang, beef ball, teriyaki beef, dan aneka makanan berbahan daging merah lainnya, untuk segara dibatasi atau kurangi dari mengonsumsi mereka.

Apa pasal, daging merah segar dan makanan olahan mengandung senyawa karsinogenik.

Senyawa ini memilik peran jahat dalam tubuh pecinta daging olahan, ia dapat menyebabkan kanker terutama kanker usus dan mati di usia dini.

Ilmuwan secara garis besar tidak melarang kita untuk mengonsumsi daging merah dan daging olahan.

Tapi lebih menganjurkan untuk mengonsumsinya tidak secara berlebihan atau setiap hari. Anjuran ini dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Menurut Badan kesehatan dunia (WHO) bahwa daging olahan seperti daging babi, sosis, dan daging merah lainnya dapat menyebabkan kanker terutama kanker usus. 

WHO menegaskan bahwa daging merah mengandung senyawa karsinogenik penyebab kanker, dan telah memasukan daging merah dalam daftar makanan karsinogenik (penyebab kanker usus).

Masih menurut WHO bahwa pecinta daging merah dalam jumlah besar, memiliki peluang besar untuk sakit kanker usus. 

Penelitian lain terhadap bahaya daging merah, juga dilakukan oleh ilmuwan Swedia selama 15 tahun mereka menemukan, pecinta daging merah rata-rata meninggal di usia mudah akibat sakit kanker usus.

Faktanya, daging merah adalah sumber protein yang baik dan menyediakan vitamin dan mineral, seperti zat besi dan seng.

Namun, bila kelebihan senyawa-senyawa tersebut dalam tubuh, mereka bisa menjadi buruk bagi tubuh atau penyakit.

Itulah mengapa ilmuwan sangat menganjurkan bagi pecinta daging merah dan olahan (sate, rendang, dan lain-lain) untuk segara membatasi mengonsumsi mereka secara berlebihan atau setiap hari.